Uji tes beton, atau lebih dikenal sebagai uji kuat tekan beton, adalah proses untuk mengukur kekuatan dan daya tahan beton. Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa beton yang digunakan dalam konstruksi atau proyek memenuhi standar kekuatan yang ditetapkan. Proses uji tes beton umumnya melibatkan pembuatan cetakan beton yang mewakili sampel beton yang akan diuji. Sampel ini biasanya berbentuk silinder atau kubus dengan ukuran tertentu. Setelah proses pengerasan yang memadai, cetakan beton tersebut akan diuji menggunakan mesin uji tekan, yang menerapkan beban secara bertahap pada sampel beton hingga sampel tersebut pecah.Hasil dari uji tes beton memberikan informasi tentang kekuatan tekan beton, yang diukur dalam satuan tekanan seperti megapascal (MPa). Data ini sangat penting dalam menentukan apakah beton tersebut memenuhi persyaratan kekuatan yang diperlukan untuk proyek konstruksi. Uji tes beton juga dapat melibatkan pengujian sifat lainnya, seperti uji slump (kecenderungan beton untuk mengalir), uji permeabilitas (kedap air beton), atau uji ketahanan terhadap cuaca ekstrem. Semua ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan ketahanan beton yang optimal. Fungsi utama dari uji beton menggunakan cetakan beton adalah untuk mengetahui kekuatan dan ketahanan beton. Uji ini dilakukan dengan cara memberikan beban tekan pada benda uji beton hingga benda uji tersebut patah. Kekuatan beton diukur dari besarnya beban tekan yang dapat ditahan sebelum benda uji patah.